Menyesal..
Aku menyesal..
Menyesal sedemikiannya..
Menyesal semenyesalnya aku hingga ingin saja aku teriakkan..
Teriak menggelegar sampai ku lelah..
Sampai air mataku habis mengiringinya..
Menyesal sampai hati tertusuk duri..
Mendengar untaian nada tak beralun..
Melihat pelangi tak berwarna..
Merasakan matahari tanpa hangat..
Membaca lembar demi lembar tak bertinta..
Semua tetap sama..
Bahkan lebih buruk..
Lalu apakah harus menunggu sebuah alasan?
Alasan yang membuatku menentangnya..
Atau kuharus menunggu sampai masaku pupus?
Pupus karna mungkin tlah terlapisi debu tebal..
Sesalku tiada arti..
Hingga debuku tertiup habis oleh angin..
Sesalku tiada pagi..
Menyesalku menyesal..
Aku menyesal..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment